Pengertian Stres

Pengertian Stres - Stres dapat didefenisikan sebagai respon adaptif, dipengaruhi oleh karakteristik individual dan / atau proses psikologis, yaitu akibat dari tindakan, situasi, atau kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan / atau psikologis terhadap seseorang . (Ivancevich dan Matteson, 1980 dalam Kreitner dan Kinicki, 2004 ).

Stres adalah respons flsiologis terhadap naiknya emosi dan menekankan fungsi adaptif dari reaksi" fight-or-flight "( menghadapi atau lari dari stress ). Sementara Hans Selye, 1976, menyatakan bahwa stres merupakan situasi dimana suatu tuntutan yang sifatnya tidak spesifik dan mengharuskan seseorang memberikan respons atau mengambil tindakan ( Hidayat, 2007 ).

Menurut Dadang Hawari, 2001 stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stres psikososial ( tekanan mental atau beban kehidupan ).

Menurut Maramis, 1999 stress adalah segala masalah atau tuntutan penyesuian diri dan karena itu, sesuatu yang menggangu keseimbangan kita. Menurut Soeharto Heerdjan 1987, stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam, yang menimbulkan tekanan, perubahan ketegangan emosi, dan lain­-lain.

Menurut Vincent Cornelli, sebagaimana dikutip oleh Grant Brecht, 2000 bahwa yang dimaksudkan " stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam lingkungan tersebut"

Jenis Stres
Ditinjau dari penyebabnya, stres dapat dibedakan kedalam beberapa jenis:
  • Stres fisik, merupakan stres yang disebabkan oleh keadaan fisik seperti suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu menyengat, dan lain-lain.
  • Stres kimiawi, merupakan stres yang disebabkan oleh pengaruh senyawa ia yang terdapat pada obat-obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormon atau gas, dan lain-lain.
  • Stres mikrobiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh kuman, seperti: virus, bakteri, atau parasit.
  • Stres fisiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh, antara lain: gangguan strukur tubuh, fungsi jaringan, organ, dan lain­lain.
  • Stres proses tumbuh kembang merupakan stres yang disebabkan oleh proses tumbuh kembang seperti: pada masa pubertas, pernikahan, pertambahan usia. Stres psikologis atau emosional, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri, misalnya dalam hubungan interpersonal, sosial budaya, atau keagamaan (Hidayat, 2007 ).
Penyebab Stres
Menurut Brench Grand, 2004 stres ditinjau dari penyebabnya hanya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
  • Penyebab makro, yaitu: menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian, perceraian, pensiun, luka batin, dan kebangkrutan.
  • Penyebab mikro, yaitu: menyangkut peristiwa kecil sehari-hari, seperti: pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, masalah apa yang akan dimakan, dan antri.
Faktor Yang Mempengaruhi Stres
  • Faktor biologis-Herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofsiologik, dan neurohormonal.
  • Faktor psikoedukatiflsosio cultural-perkembangan kepribadian, pengalaman, dan kondisi lain yang mempengaruhi.
Sumber Stres
Stres yang diatami manusia berasal dari berbagai sumber. Menurut Hidayat (2007) ada tiga sumber stres:

a. Dalam Diri
Pada umumnya disebabkan oleh konflik yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda, dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi, maka dapat menimbulkan stres.

b. Dalam Keluarga
Stres bersumber dari masalah keluarga yang ditandai dengan adanya perselisihan masalah keluarga (anggota keluarga sakit, putus sekolah), masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara keluarga. Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres.

c. Dalam Masyarakat dan Lingkungan
Sumber stres dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada umumnya seperti lingkungan pekerjaan, secara umum disebut sebagai stres pekerja karena Lingkungan fisik, kurangnya hubungan interpersonal serta kurang adanya pengakuan di masyarakat sehingga sulit untuk berkembang kearah yang lebih baik( Hidayat, 2447 ).

Cara Mengendalikan Stres
Sengendalikan stres menurut Grant Brench, 2440 dalah sebagai berikut;
Sikap, keyakinan, dan pikiran kita harus positif, fleksibel, rasional, dan adaptif terhadap orang lain.
Kendalikan faktor-faktor penyebab stres dengan jalan:
· Kemampuan menyadari (awareness skills).
· Kemampuan untuk menerima (acepetance skills).
· Kemampuan untuk menghadapi { coping skill ).
· Kemampuan untuk bertindak ( action skill ).

Perhatikan diri Anda, Proses interpersonaldan interaktif, serta lingkungan
Lembangkan sikap efisien.
Relaksasi.
Visualisasi ( angan-angan terarah ).
Circuit breaker dan koridor stres (Sunaryo, 2007 ).

Cara Menilai Stres
Terdapat beberapa cara untuk menilai stres, antara lain Skaia Homes dan Rahe, 1967, beserta Skala Miller dan Smith, 1985.

· Skala Holmes dan Rahe
Skala ini menghitung jumlah stres yang dialami seseorang dengan cara menambahkan nilai relatif stres, yang disebut Unit Perubahan Hidup ( life Change Units - LCU ), untuk berbagai peristiwa yang dialami seseorang.

Tingkat Stres
Tidak signifikan : <>
Rendah : 150 - 200
Sedang : 200 - 299
Tinggi : > 300

· Skala Miller dan Smith
Beberapa aspek tertentu dari kebiasaan, gaya hidup, dan lingkungan seseorang dapat menjadikannya lebih kebal atau lebih rentan terhadap dampak negatif stres.

Skor Ketahanan Stres
0-10 : Memiliki ketahanan luar biasa terhadap stres
11-30 : Tidak terlalu rentan terhadap stres
31-50 : Cukup rentan terhadap stres
51-74 : Rentan tcrhada p stres
75-80 : Sangat rentan terhadap stres
( Hidayat, 2007 ).

Tahapan Stres
Menurut Van Amberg, sebagaimana dikemukakan oleh Hawari (2001) dal Hidayat, 2004 mengenai tahapan stres :
  1. Stres yang disertai perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki menyelesaikan pekerjaan penglihatan menjadi tajam.
  2. Stres yang disertai keluhan seperti bangun pagi tidak segar atau letih, lekas capek pada saat menjelang sore, lekas lelah sesudah makan, tidak dapat rileks, lambung atau perut tidak nyaman, jantung berdebar, hal tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai.
  3. Tahapan stres dengan keluhan, seperti defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare), otot semakin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit tidur kembali, bangun terlalu pagi dan sulit tidur kembali, koordinasi tubuh terganggu, dan mau jatuh pingsan.
  4. Stres dengan keluhan tidak mampu bekerja sepanjang hari, aktivitas pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan, respon tidak adekuat, kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur, sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat menunm, serta timbul ketakutan dan kecemasan.
  5. Stres yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental, ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang ringan, gangguan pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung dan panik.
  6. Stres dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar keras, sesak nafas, badan gemetar, dingin dan banyak keluar keringat, serta pingsan atau collaps.
Reaksi Tubuh Terhadap Stres
Reaksi terhadap stres berbeda-beda tergantung tingkat kedewasaan kepribadiaan, pendidikan dan pengalaman hidup seseorang. Reaksi psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stres seperti menghadapi langsung dengan segala resikonya, menarik diri dan tidak mau tahu tentang persoalan yang dihadapinya, menggunakan mekanisme pertahanan diri (Hadi, 2004).

Tingkatan Stres
Potter (2005), membagi stres menjadi tiga lingkaran besar :
Stres Ringan, stressor yang dihadapi setiap orang teratur seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu lintas situasi seperti ini biasanya berlangsung bebcrap menit atau jam dan belum berpengaruh kepada fisik dan mental hanya saja mulai sedikit tegang.

Stres Sedang, berlansung lebih lama, dari beberaa sampai beberapa hari, misalnya perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan kerja, anak yang sakit atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga.

Stres Berat, situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa tahun, seperti perselisihan perkawinan terus-menerus, kesulitan finansial yang berkepanjangan, penyakit fisik yang berkepanjangan, pada keadaan stres berat ini individu sudah mulai ada gangguan fisik dan mental.

Gejala Stres
Beberapa gejala untuk mengetahui seseorang mengalami stres:

a) Gejala fisik
Ditandai dengan muncul rasa sakit kepala, sakit lambung, hypertensi (darah tinggi), sakit jantung atau jantung yang sering berdebar-debar tanpa sebab yang jelas, insomnia, mudah lelah, berkeringat, hilangnya selera makan, sring buang air kecil. hl

b) Gejala psikis.
Ditandai dengan gelisah atau muncul kecemasan, sulit berkonsentrasi, sikap apatis, pesimis, hilangnya rasa humor, sering melamun, kehilangan gairah terhadap belajar atau pekerjaan, cenderung bersikap agresif baik secara verbal maupun non-verbal (physic aggression).

Pengertian Keluarga Menurut Friedm,
Menurut Friedman (1998) bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing - masing yang merupakan bagian dari keluarga. Pakar konseling keluarga dari yogyakarta, syekti ( 1994 ) menulis bahwa keluarga adalah suatu ikatan / persetujuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seseorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Menurut UU No. 10 Tahun1992 bahwa keluarga adalah unit kecil dari masyarakat yang terdiri dari suami - isteri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

Struktur Ketuarga
Struktur peran yang menjelaskan peran masing-masing anggota keluarga secara formal maupun informal baik di keluarga atau masyarakat - Nilai atau norma keluarga menjelaskan nilai atau norma yang dipeiajari dan dianut oleh keluarga yang berhublmgan dengan kesehatan.
  • Pola komunikasi keluarga menjelaskan bagimana cara keluarga berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama, dan bagaimana peran anggota keluarga dalam menciptakan komunikasi.
  • Struktur kekuatan keluarga menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk memgubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
Fungsi Keluarga
Fungsi ekonomi menjelaskan bagaimana upaya keluarga dalam pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan serta pemanfaatan lingkungan rumah untuk meningkatkan penghasiian keluarga.

Fungsi mentlapatkan status sosial menjelaskan tentang upaya keluarga untuk memperoleh status sosial dimasyarakat tempat tinggal keluarga.

Fungsi Pendidikan menjelaskan upaya yang dilakukan oleh keluarga dalam pendidikan selain upaya yang diperoleh dari sekolah atau masya.rakat sekitar.

Fungsi sosialisasi menjelaskan tentang hubungan anggota keiuarga, sejauh mana anggota keluarga belajar tentang disiplin, niiai, normal, budaya, dan prilaku yang berlaku dikeluarga dan masyarakat,

Fungsi pemenuhan kesehatan Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan.
  • Mengetahui kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat.
  • Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
  • Mengetahui kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.{Supra.titno, 2004}
Pengertian Stres Keluarga
Gangguan pada tubuh dan sikap yang disebabkan oleh adanya suatu sistem sosial yang saling berinteaksi satu sama lain yang menyebabka.n perubahan tuntutan kerja maupun penampilan individu dalam lingkungan (Leininger dalam Mulyadsi, 2003).

No comments:

Post a Comment