BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini
dilaksanakan di Kelas VII SMP Swasta Kesatuan Meranti Kota Kisaran Kabupaten
Asahan Tahun Pembelajaran 2011-2012. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan September Tahun 2011.
B.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VII
SMP Swasta Kesatuan Meranti Kabupaten Asahan yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah 115 siswa. Seperti pada table di
bawah ini :
Tabel 1. Jumlah Populasi
No
|
Kelas
|
Jumlah
|
1
|
VII1
|
38 orang
|
2
|
VII2
|
38 orang
|
3
|
VII3
|
39 orang
|
Jumlah
|
115 orang
|
2.
Sampel
Dalam penelitian ini diambil 1 kelas dari tiga kelas sebagai sampel.
Untuk menentukan kelas sampel dilakukan dengan teknik Random dengan cara
undian. Dari hasil undian diperoleh kelas VII1 menjadi kelas yang
digunakan untuk penelitian ini dengan jumlah siswa 38 orang.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas adalah model pembelajaran Guide Note
Taking.
2. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa pada
materi pokok Ciri-ciri Mahluk Hidup.
D. Metode dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperiment semu (quasi
experiment) dengan pemberian perlakuan penggunaan metode guide note taking pada kelas VII SMP Swasta Kesatuan
Meranti Kabupaten Asahan dalam pembelajaran
biologi materi pokok Ciri-ciri Mahluk Hidup.
Desain
penelitian menggunakan desain Fre Tes dan Pos Tes seperti pada tabel dibawah
ini :
Tabel 2 : Desain penelitian
Pre test
|
Perlakuan
|
Post test
|
01
|
X
|
02
|
Keterangan :
01
= Test
awal sebelum menggunakan metode guide note taking dalam
pembelajaran Biologi.
02
= Test
akhir sesudah menggunakan metode guide note taking dalam
pembelajaran Biologi.
X
= Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode guide note taking
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1.
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini yang
dilakukan adalah :
a.
Mengajukan judul
penelitian
b.
Menyusun proposal
penelitian
c.
Mengurus surat
penelitian dari fakultas.
d.
Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meteri pokok Ciri-ciri mahluk Hidup.
e.
Mempersiapkan soal tes
yang berupa soal pilihan berganda.
2.
Pelaksanaan
Penelitian.
a. Menentukan
kelas eksperimen
b. Memberikan
pre tes sebelum proses pembelajaran berlangsung
c. Mempersiapkan
materi yang direncanakan dengan menggunakan metode Guide Note Taking.
d. Memberikan
pos tes setelah materi diselesaikan
e. Uji
Hipotesis dan menarik kesimpulan
F. Instrumen Penelitian
Soal pre tes dan post tes yang digunakan adalah soal yang telah lulus uji
tingkat kesukaran sedang, daya pembeda baik, valid dan realibilitas
tinggi. Dari 30 soal yang diuji terdapat
25 soal dinyatakan layak untuk dijadikan instrumen tes dalam bentuk soal
pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban (multiple
choice) yang mencakup materi pokok penelitian ilmiah. Pre tes diberikan
sebelum proses pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui kemampuan dasar siswa
dan post tes diberikan setelah proses pembelajaran berlangsung, untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok Ciri-ciri Mahluk Hidup.
Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Materi Pokok Ciri-ciri
Mahluk Hidup
Indicator
|
Persentase %
|
Taksonomi Kognitif Bloom
|
Jlh
Soal
|
|||||
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
|||
Ciri-ciri mahluk hidup
|
60
|
1,3,4,
13,15
|
5,10,
17,18
20,22
24,26
25,27
|
8, 16
|
30
|
-
|
-
|
18
|
Membuat laporan ciri-ciri mahluk hidup berdasarkan
hasil observasi
|
20
|
2
|
6,28
29
|
7
|
12
|
-
|
-
|
6
|
Membedakan ciri tumbuhan dan hewan
|
20
|
9
|
11,23
21
|
14
|
19
|
6
|
||
Jumlah
|
100
|
7
|
16
|
4
|
3
|
-
|
-
|
30
|
Keterangan : C1 = Pengetahuan C3 = Aplikasi C5 =
Sintesis
C2
= Pemahaman C4 = Analisis C6 = Evaluasi
G. Uji coba Instrumen
Sebelum penelitian dilaksanakan maka soal yang akan dijadikan sebagai instrumen
penelitian terlebih dahulu diuji coba. Uji coba instrumen tes di Kelas VII SMP
Kesatuan Meranti Kabupaten Asahan.
Sebelum test dipergunakan Arikunto (2002) menyatakan bahwa syarat-syarat
tes antara lain:
- Indeks Kesukaran Soal
Menurut Arikunto (2002) untuk taraf kesukaran soal ditujukan oleh
besarnya indeks kesukaran soal, yaitu bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya
suatu soal. Indeks kesukaran soal dilambangkan dengan P, dimana rumus yang
digunakan untuk mencari besar P adalah sebagai berikut:
Dimana:
P = Angka indeks kesukaran item.
B = Banyaknya testee
yang dapat menjawab dengan benar terhadap butir
item yang bersangkutan.
JS = Jumlah testee yang
mengikuti tes hasil belajar.
Criteria
indeks kesukaran soal sebagai berikut :
Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Besar P
|
Interprestasi
|
Kurang dari 0,30
0,30 ≤ P ≥ 0,70
Lebih 0,70
|
Terlalu sukar
Cukup (sedang)
Terlalu mudah
|
Adapun soal yang memiliki tingkat kategori
sedang yaitu : P = 30-70 yaitu pada nomor
1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28,
29, 30.
2.
Daya
Pembeda
Menurut Arikunto (2002) untuk daya
pembeda test adalah suatu soal untuk membedakan antara siswa berkemampuan
tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya
daya pembeda soal disebut indeks diskriminasi, disingkat dengan D.
Dimana:
D :
Angka Indeks Deskriminasi Item.
PA : Proporsi testee kelompok
atas yang menjawab dengan benar butir
item yang bersangkutan.
BA : Banyaknya testee
kelompok atas yang menjawab denagn benar butir
item yang bersangkutan.
JA : Jumlah testee yang
termasuk kelompok atas.
P :
Proporsi testee kelompok bawah yang
dapat menjawab dengan benar butir item yang bersangkutan.
JB : Jumlah testee
yang termasuk dalam kelompok bawah.
Klasifikasi daya beda
D = 0,00 – 0,19 = jelek
D = 0,20 –
0,39 = cukup
D = 0,40 –
0,69 = baik
D = 0,70 –
1,00 = baik sekali
Adapun
soal yang memiliki daya beda cukup dan baik yaitu pada butir item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30.
3. Validitas test
Untuk pengujian
validitas soal dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment yang merupakan salah satu teknik korelasi yang
digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel. Product moment
digunakan apabila:
1.
Dua variabel yang akan dicari korelasinya, terdiri
dari dua gejala interval/rasio.
2.
Hubungan dua
variabel membentuk garis lurus.
3.
Masing-masing
variabel berdistribusi normal.
Suatu tes dikatakan memilki
validitas jika hasil sesuai dengan kriteria, dalam arti memilki kesejajaran
antara hasil test tersebut dengan kriteria. Teknik yang digunakan untuk
mengetahui kesejajaran adalah teknik Korelasi Product Moment yang dikutip
menurut (Arikunto 2002), adalah sebagai berikut:
Dimana:
rxy = Validitas
soal
∑x = Skor yang diperoleh siswa untuk tiap nomor
soal
∑y = Skor total
n = Jumlah siswa
Untuk keberartian harga validitas
tiap item maka harga tersebut dikonfirmasikan ke dalam tabel harga kritik
product moment dengan kriteria soal valid jika rhitung > rtabel
(Arikunto, 2002).
Adapun soal yang valid yaitu pada
butir item nomor 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 9.
No comments:
Post a Comment