Anggaran merupakan salah satu alat bantu bagi manajemen dalam menjalankan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian. Nilai suatu anggaran tergantung pada perencanaan dan pengendalian anggaran, apabila terjadi penyimpangan atas pelaksanaan anggaran dikarenakan terlalu tinggi dalam penetapannya, maka diperlukan cara untuk mengendalikannya yaitu dengan cara meninjau kembali hasil penetapan anggaran sebelumnya sehingga pada saat pelaksanaan dapat terwujud dengan baik serta dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan dalam melaksanakan perencanaan dan pengendalian anggaran tersebut sehingga pada periode yang akan datang dapat dijadikan sebagai perbaikan yang positif. Anggaran atau yang lebih sering disebut dengan “budget” mempunyai definisi yang beragam, namun apabila dicermati lebih teliti masing-masing definisi tersebut mempunyai pengertian yang sama. Menurut Munandar, (2001:1)“anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalamunit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang”.
Menurut Nafarin, (2000:11), “anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa”. Anggaran merupakan suatu pendekatan yang sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan fungsi perencanaan sebagai alat membantu pelaksanaan tanggung jawab manajemen”. Di dalam menyusun suatu anggaran perusahaan maka perlu diperhatikan beberapa syarat yakni bahwa anggaran tersebut harus :
- Realistis, artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis,
- Luwes, artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah,
- Kontinyu, artinya membutuhkan perhatian secara terus – menerus.
Menurut Nafarin ( 2007 : 9 ) Penyusunan anggaran terdiri dari empat tahap, yakni : Tahap 1: Penentuan Pedoman Anggaran Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan, kebijakan, asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai anggota. Tahap 2 :Persiapan Anggaran
Dalam tahap persiapan anggaran biasanya diadakan rapat antar bagian yang terkait saja. Tahap 3 : Penentuan Anggaran Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan, yaitu mengadakan perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran, koordinasi dan penelaahan komponen anggaran, dan pengesahan dan pendistribusian anggaran. Tahap 4 : Pelaksanaan Anggaran Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi Kata “anggaran” merupakan terjemahan dari kata “budget” dalam bahasa inggris. Akan tetapi, kata tersebut sebenarnya berasal dari kata perancis “boutgette”yang berarti a small bag (sebuah tas kecil). Pengertian anggaran kemudian terus berkembang. Menurut Arif “Anggaran adalah rencana kegiatan keuangan yang berisi perkiraan belanja yang diusulkan dalam satu periode dan sumber pandapatan yang diusulkan untuk membiayai belanja tersebut”.
Wildavsky (1975) mendefinisikan anggaran sebagai catatan masa lalu (a record of the past), rencana masa depan (a statement about the future), mekanisme pengalokasian sumber daya (a mechanism for allocating resources), metode untuk petumbuhan (a method for securing growth), alat penyaluran pendapatan (an
engine of income distribution), mekanisme untuk negosiasi (a mechanism through which units bargain over conflicting goals, make side payments, and try to motivate one another to accomplish their objectives), harapan-aspirasi-strategi organisasi (organization’s expectations, aspiration, and strategies), satu bentuk kekuatan control (a form of power), dan alat jaringan komunikasi (a signal or network of communication). (Arif, dkk, 2002 : 14) Berdasarkan pernyataan diatas, anggaran dapat diringkas menjadi: 1. Rencana keuangan mendatang yang berisi pendapatan dan belanja; 2. Gambaran strategi pemerintah dalam pengalokasian sumber daya untuk pembangunan; 3. Alat pengendalian; 4. Instrument politik; 5. Di susun dalam periode tertentu Akan tetapi Wildavsky (1975) mengingatkan bahwa “ a budget cannot act as acompass” anggaran bukanlah kompas karena tidak ada seorangpun yang mengetahui sesuatu secara pasti dimasa depan, dan selanjutnya perlu dicari informasi lain yang menggambarkan kenyataan dari alokasi sumber daya. Untuk itu, analisa alokasi dan strategi pembangunan tidak hanya mendasarkan pada anggaran, tetapi memperhatikan bagaimana realisasi dari anggaran tersebut.
Sedangkan penganggaran (budgeting) merupakan aktifitas pengalokasian sumber daya keuangan yang terbatas untuk pembiayaan belanja negara yang cenderung tanpa batas. Dengan arti lain Wildavsky (1975) menyatakan “budgeting is translating financial resorucs into human purposes” (pengganggaran adalah penjabaran sumber daya keuangan untuk berbagai tujuan manusia).
Penganggaran merupakan aktifitas yang terus menerus dari mulai perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pelaporan, dan pemeriksaan. Proses ini dikenal sebagai siklus anggaran (budget cycle). Siklus ini tidak berjalan secara estafet, tetapi mengalami proses yang simultan. (Arif, dkk, 2002 : 15) Didalam penganggaran perlu diperhatikan beberapa faktor sebagai berikut: Pertama, kondisi perekonomian (economic wealth) Negara, apakah memungkinkan untuk mencapai proyeksi pendapatan dan belanja tahun depan. Ekonomi yang tidak stabil seperti laju inflasi yang tidak terkendali, suku bunga yang tinggi, dan nilai tukar mata uang yang bergejolak tidak menentu merupakan unsur yang sangat berpengaruh dalam penganggaran.Kedua, struktur politik seperti sistem politik, tingkat korupsi, penggantian struktur pemerintahan, karakter pemerintah dan kabinet dan jumlah serta kekuatan dari kelompok penekan (pres sure group) menentukan dalam penganggaran karena anggaran dikenal sebagai alat politik.Ketiga, ketidak seimbangan antara belanja dan pendapatan yang sangat besar merupakan faktor penentu dalam penganggaran.
No comments:
Post a Comment