Rumput Laut (Algae)

Rumput Laut (Algae)
Rumput Laut (Algae) dikenal pertama kali oleh bangsa cina kira-kira tahun 2700 SM. Dimasa itu rumput laut digunakan untuk sayuran dan obat-obatan. Pada tahun 65 SM, bangsa Romawi menggunakannya sebagai bahan baku kosmetik. Namun dari waktu ke waktu pengetahuan tenteng rumput laut pun semakin berkembang. Spayol, Prancis, dan Inggris menjadikan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan gelas, sedangkan Irlandia, Norwegia, dan Scotlandia mengolahnya menjadi pupuk tanaman (Aslan, 1991).

Rumput Laut tergolong tanaman tingkat rendah, tidak mempunyai akar, batang, maupun daun sejati, tetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus, tumbuh dialam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu, dan benda keras lainnya. Secara taksonomi dikelompokkan ke dalam division Thallophyta(Anggadiredja dkk, 2006).

Terdapat 555 jenis rumput laut di Indonesia, 21 jenis diantaranya telah digunakan sebagai makanan dan memiliki nilai ekonomis dan komiditas perdagangan. Jenis-jenis ini adalah kelompok penghasil agar-agar yaitu Gracillaria sp, Gelidium sp, Gelidiella sp, dan Gelidiopsis sp, serta kelompok penghasil Carrageenan yaitu Eucheuma spinosum dan Hypnea sp (Aslan, 1991).

Gambar : Rumput Laut


Kandungan Gizi Rumput Laut
Sumber gizi rumput laut mangandung karbohidrat (gula atau vegetable gum), protein, sedikit lemak dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa natrium dan kalium. Vegetable gum yang dikandungnya merupakan senyawa karbohidrat (banyak mengandung selulosa dan hemilulosayang tidak dapat dicerna seluruhnya oleh enzim dalam tubuh sehingga dapat menjadi makanan diet dengan sedikit kalori (Suwandi et al., 2002). Komposisi zat gizi rumput laut sebagai ditabel di bawah ini :

Tabel Komposisi Zat Gizi Rumput Laut




No comments:

Post a Comment