PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

A. Pengertian Ilmu : Istilah ilmu merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Science dan berasal dari bahasa Latin Scientia yang diturunkan dari kata Scire yang berarti mengetahui dan belajar, maka ilmu dapat berarti usaha untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang bersifat empiris dan melalui suatu cara tertentu.
Menurut James Conant, ilmu adalah suatu deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai hasil eksperimen serta observasi dan berguna untuk diamati serta dieksperimenkan secara lanjut.
Sedangkan menurut The Liang Gie, ilmu mengandung tiga hal yaitu pengetahuan, aktivitas dan metode. Ilmu menurut Henry W. Hophnstone Jr. dalam bukunya yang berjudul “What is Philosophy?” adalah suatu kumpulan yang sistematis dari pengetahuan yang dihimpun dengan perantara metode ilmiah.
 
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), ilmu adalah suatu pengetahuan atau kepandaian baik tentang segala yang masuk dalam jenis kebatinan maupun yang berkenaan dengan keadaan alam, sosial, dan sebagainya. Sedangkan ilmu yang berarti proses, dimaksudkan bahwa ilmu bersifat relative.
 
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah rangkaian ektivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberi penjelasan ataupun melakukan penerapan.
 
B. Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan : Pendidikan adalah suatu usaha untuk membekali peserta didik berupa ilmu, pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat dan lingkungan sekitar. Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan melalui tiga cara yaitu lisan, tulisan dan perbuatan. Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan ilmu karena obyek utama dari pendidikan adalah ilmu.

Untuk mencapai status sebagai ilmu pengetahuan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Menurut Prof.J.R. Pudjawijatno, 1960 : 9 syarat-syarat tersebut ialah:
1. Mengejar kebenaran (obyektivitas)
Objek dalam dunia ilmu pengetahuan di bedakan menjadi dua, yaitu objek formal dan objek material. Objek formal adalah sudut tinjauan dari penelitian atau pembicaraan suatu ilmu pengetahuan. Sedangkan objek material adalah bahan atau masalah yang menjadi pembicaraan atau penelitian dari suatu ilmu pengetahuan. Sebagai contoh dari objek formal adalah sosiologi dan psikologi yang dapat mempunyai objek material yang sama yakni manusia. 
 
2. Metode
Setiap ilmu pengetahuan harus di syaratkan mempunyai metode penelitian yaitu cara-cara yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah baik metode pengumpulan keterangan atau data ataupun metode metode pengolahan dengan pola pikir yang induktif atau deduktif.
 
3. Bersistem
Merupakan persyaratan ilmu pengetahuan yang otonom. Maksudnya merupakan uraian sejumlah komponen atau unsur yang berkaitan satu dengan lainya menurut susunan tetentu sehingga merupakan satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan
 
Menurut Drs. Suwarno (1975) persyaratan suatu ilmu membaginya atas 4 macam yaitu:
1. Obyek sendiri
2. Metode penyelidikan
3. Sistimatika
4. Tujuan sendiri
 
Pendidikan merupakan suatu kegiatan mentransfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dengan meletakkan ilmu pengetahuan sebagai obyeknya. Ilmu pengetahuan menurut sistematikanya dibagi menjadi dua yaitu:
1. Ilmu-ilmu murni, yaitu ilmu yang mendahului pengalaman atau bebas dari pengalaman ilmu murni
2. lmu-ilmu Empiris, yaitu ilmu berdiri sendiri tidak terikat oleh ilmu empiris, misalnya matematika.yang terikat oleh obyek tertentu yang terdapat didalam pengalaman seperti ilmu alam.
 
Ilmu Epmiris dibagi dua yaitu:
a) Ilmu pengetahuan alam, yaitu ilmu yang obyeknya terdapat di alam normatif, yaitu ilmu pengetahuan yang tergantung dari pertimbangan nilai.
Ilmu deskriptif, yaitu ilmu pengetahuan yang hanya memaparkan atau melukiskan obyeknya.
Ilmu pendidikan termasuk ilmu pengetahuan empiris, rohani, normatif yang diangkat dari pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis.
Ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan praktis karena yang diuraikan didalam ilmu itu dilaksanakan dalam proses pendidikan
Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang berdiri dengan memenuhi sifat-sifat ilmiah, sedangkan ilmu pendidikan dikatakan ilmu yang ilmiah apabila mencangkup kriteria/ syaratsyarat ilmu pengatahuan yaitu:
a. Ilmu pengetahuan atau ilmu pendidikan yang bersitaf empiris
b. Ilmu itu bersifat sistematis
c. Ilmu itu mempunyai obyek atau lapangan tertentu yang jelas, dapat dipisahkan dari obyek pengetahuan yang lain
d. Ilmu tersebut mempunyai metode dan tujuan tertentu

C. Tugas Pokok Pendidikan

1. Tugas Pokok Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, didalam lingkungan keluargalah pertama-tama anak mendapatkan pengaruh dasar. Tugas pokok pendidikan keluarga adalah sebagai berikut:
a. Memberikan dasar pendidikan agama
Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama. Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak, terutama pendidikan agama. Anak sejak lahir akan mengikuti agama yang dianut oleh orang tuanya dan mereka juga akan menganut apa yang dilakukan orang tuanya dalam beribadah. Namun saat mereka sudah besar kadang ada yang pindah agama, mungkin dengan mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka dapat mengetahui agama yangbenar dan sesuai dengan hati nuraninya.
 
b. Menanamkan dasar pendidikan moral pada anak.
Dalam keluarga anak dididik oleh orang tua melalui nasehat, ataupun melalui contohcontoh perbuatan hidup sehari-hari. Dengan begitu, dengan sendirinya anak akan mengikuti apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya. Kalau orang tua memberikan contoh yang tidak baik, anak juga akan mengikuti apa yang telah dicontohkan kepadanya. Jadi anak itu baik atau tidak itu tergantung didikan orang tuanya. Jadi didalam keluarga tertanam dasar-dasar pendidikan moral dimana pendidikan ini tidak diberikan dengan penerangan atau ceramah tetapi melalui contoh-contoh kongkrit dalam perbuatan hidup sehari-hari.
 
c. Membentuk dasar pendidikan social
Dalam kehidupan keluarga ditanamkan rasa tolong-menolong secara kekeluargaan yang dapat menciptakan ketertiban, kedamaian dan memupuk berkembangnya benih-benih sosial pada anak.. disini anak diajarkan agar saling tolong menolong. Misalnya anak dibagi tugas untuk membantu orang tua misalnya membantu menyapu dan memasak. Anak juga diajarkan bersikap tertib, misalnya kalau setelah pulang sekolah anak melepas sepatu dan seragam kemudian menaruhnya pada tempatnya. Dengan begitu kebiasaan yang sudah ditanamkan sejak kecil akan selalu dilakukan dimanapun dia berada Anak juga diajarkan apabila melihat orang yang membutuhkan bantuan supaya mereka mau membantu meskipun tanpa diminta untuk membantu.

2. Tugas Pokok Pendidikan Masyarakat.
Masyarakat sebagai lembaga yang ketiga setelah lembaga pendidikan formal (sekolah), akan memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam proses pembentukan kepribadian anak. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat bersifat lebih terbuka. Bahan yang dipelajari dapat mencakup seluruh aspek kehidupan, dengan semua sumber belajar yang ada dalam lingkungannya.
 
Dalam lingkungan masyarakat, metode pembelajarannya mencangkup semua bentuk interaksi dan komunikasi antar warga masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan media cetak maupun elektronik. 
 
3. Tugas Pokok Pendidikan Negara / Pemerintah.
Pemerintah mempunyai hak dan kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi warga negaranya, sesuai dengan dasar-dasar dan tujuan negara yaitu mengatur kehidupan umum menurut ukuran-ukuran yang sehat menjadi bantuan bagi pendidikan keluarga dan dapat mencegah kerugian perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya.
 
Tugas pokok pendidikan pemerintah adalah mengembangkan warga Negara Indonesia sesuai dengan falsafah pacasila; menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME; berakhlak mulia; menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; memiliki kesehatan jasmani dan rohani; memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat; memiliki jiwa yang mantap dan mandiri serta memilki tanggung jawab kemasyarakatan dan rasa kebangsaan agar mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas.
 
Dalam upaya mewujudkan tugasnya, pemerintah mencanangkan strategi pembangunan pendidikan. Strategi pembangunan pendidikan nasional yang dicanangkan pemerintah meliputi:
a) Pelaksanaan manajemen otonomi pendidikan
b) Pelaksanaan wajib belajar
c) Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi
d) Penyelenggaraan sistem pendidikan yang terbuka
e) Peningkatan profesionalisme tenaga pendidikan
f) Penyediaan sarana dan prasarana belajar yang mendidik
g) Pembagian pendidikan berkeadilan
h) Pemberdayaan peran serta masyarakat
i) Evaluasi dan akreditasi pendidikan secara independent

Jadi pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Tugas pokok pendidikan adalah:
a. Mengarahkan peningkatan dan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri seorang peserta didik.
b. Mendidik peserta didik agar tumbuh dan berkembang serta dapat menjalankan fungsinya sebagai makhluk Tuhan YME, anggota keluarga, masyarakat dan negaranya.
c. Memberikan pengetahuan yang perlu dan berguna bagi peserta didik di dalam masyarakat.

0 komentar:

Post a Comment