MOTIVASI KERJA



Memberi motivasi apalagi memotivasi orang lain bukanlah hal mudah. Karena itu, mengapa tidak memulai dengan memotivasi diri sendiri. Kita akan lebih “gairah” bila kita termotivasi. Dan itu akan meningkatkan mutu diri.
Mulailah memotivasi diri dengan  hal yang sederhana. Misalnya untuk meningkatkan motivasi diri sendiri  dalam belajar.
Kita tahu bahwa sukses belajar, tergantung pula pada dua faktor : ketrampulan belajar dan motivasi (kemauan) belajar.  Ketrampilan  yang dibutuhkan untuk belajar  antara lain : 

1.  Keterampilan dalam  membuat catatan. Kegiatan utama dalam belajar adalah mendengar dan membaca informasi. Untuk itu harus dipunyai keterampilan agar mampu menjadi pendengar dan pembaca yang cerdas dan efektif. Untuk itu kita harus terampil dalam  membuat catatan. Saat ini, sebagian dari Anda tampak seperti membuat catatan-catatan.  Bila dilihat dari hasil catatan yang Anda buat, bermacam-macam modelnya.  Ada yang mencacat rapi hal-hal penting, ada yang berupaya mencacat sebanyak mungkin informasi, ada pula yang catatannya seperti coretan dan penuh gambar, dan lain-lain.  Model cacatan yang mana yang paling baik untuk Anda? Andalah yang dapat menjawabnya. Namun menurut DePorter dan Hernacki (1992) ada teknik mencatat yang efektif (bahkan dikatakan sebagai teknik mencacat tingkat tinggi), yaitu  menggunaan  peta pikiran (atau pada beberapa referensi disebut sebagai peta kognitif, concept mapping). Melalui peta pikiran dapat dibuat suatu catatan yang menyeluruh dalam satu halaman. Menggunakan berbagai simbol visual dan tanda-tanda lain, cacatan model peta pikiran mampu meningkatkan pemahaman dan  ingatan.Di  samping menggunakan model peta pikiran, ada banyak cara lain untuk melakukan cacatan, seperti misalnya model Catat:TS (lihat Quatum Learning 1992: 162-166), model tulang-ikan, model tabel, model bagan alir dan lain-lan.
 
2.   Keterampilan belajar lain yang sangat diperlukan adalah: keterampilan menjadi pendengar yang cerdas. Tidak sukar untuk menjadi pendengar yang baik, asal duduk tenang, tersenyum, dan sedikit membuat cacatan, kiranya telah dapat disebut pendengar yang baik. Tetapi  sekedar menjadi pendengar yang baik tidaklah cukup.  Anda harus menjadi pendengar yang cerdas.  Ciri pendengar yang cerdas adalah  (a) sikap fisiknya mengekspresikan semangat dan perhatian terhadap pembicara, (b) selama mendengar  mengupayakan mengkaitkan secara bermakna informasi yang diterima dengan pengetahuan yang telah dipunyainya,  (c) sambil mendengarkan membuat pertanyaan-pertanyaan terhadap informasi yang didengarnya, dan (d) berupaya untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tanya-jawab, diskusi atau demontrasi bila dilakukan.

3.     Keterampilan berikutnya adalah : keterampilan membaca cepat  dan akurat. Banyak buku tentang teknik membaca, dan bagaimana meningkatkan kemampuan membaca.  Upayakan membaca salah satu di antara buku-buku tersebut. Hal yang dapat dilakukan untuk menjadi pembaca yang efektif adalah : (a) jangan membaca kata-demi kata, bacalah kalimatnya, bacalah gagasan-gagasannya.  (b) baca lebih dulu, secara selintas isi keseluruhan buku atau bab yang akan dibaca, untuk mendapat gambaran umum tentang isi bacaan, gunakan daftar isi, atau ringkasan bila tersedia, (c) gunakan jari atau benda lain sebagai penunjuk, (d) buat cacatan-catatan selama atau pada akhir membaca –gunakan misalnya model peta pikiran-  dan kemudian rangkumlah isi bacaan dan gunakan ‘pengingat’ tertentu.

4.  Keterampilan berkomunikasi, mencari dan menghimpun informasi, merupakan  keterampilan penting lain untuk belajar.  Keterampilan ini merupakan gabungan dari (a) kemampuan memakai sumber-sumber informasi –perpustakaan, internet, CD-Rom, (b) kemampuan berbahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing, (c) kemampuan berkomunikasi baik lisan (berbincang santai, bertanya, menjawab pertanyaan, menyampaikan pidato, dll)  maupun tertulis (membina sahabat pena, mengirim e-mail, dll)., (d) kerapihan dan ketertiban dalam mendokumentasi, dan menyimpan  informasi, (perlunya sistem arsip, pengkodean, dll)

5.    Keterampilan mengingat sangatlah penting dalam belajar. Dalam perkuliahan banyak hal yang wajib kita ingat.  Karena daya ingat kita tidak sama, maka berbagai cara digunakan agar kita tidak melupakan sesuatu. Di antaranya yang paling kita kenal adalah penggunaan Singkatan-Akronim (misalnya: syarat skripsi harus APIK – yang merupakan singkatan dari Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten, ingat bagaimana cara Anda untuk menghafal warna pelangi?). Banyak cara lain untuk meningkatkan daya ingat, seperti misalnya : analogi, sistem cantol, metode lokasi, gunakan asosiasi, jembatan keledai, dll.

6.      Keterampilan bertanya, agar berhasil, perlu berani bertanya. Karena dalam perkuliahan pasti terdapat banyak hal yang dapat dipertanyakan dan terlebih lagi  tidak ada pertanyaan yang jelek. Kemampuan untuk bertanya, memang harus dilatih.  Untuk itu (a)  biasakan membuat  1-2 buah pertanyaan, baik dalam hati, ditulis, ataupun langsung disampaikan dalam setiap kegiatan mengikuti kuliah, membaca buku, mendengarkan seminar, dll, (b) himpunlah pertanyaan dan jawaban yang pernah Anda dapat dari topik permasalahan yang dikaji, (c) cobalah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa lain (meskipun di dalam hati)
Tentu saja masih banyak keterampilan belajar lain. Namun  apa yang diuraikan di atas  adalah keterampilan penting yang harus dipelajari dan digunakan sejak  saat ini. Jangan segan untuk berlatih. Hasilnya memang tidak segera, tetapi pasti.


Namun, keterampilan di atas menjadi tidak bermakna BILA kita tidak mau menerapkannya. Bila tidak ada dorongan (motivasi) dalam diri kita untuk belajar.
Nah bagaimana cara kita memotivasi diri, untuk (lebih bersemangat) belajar?  Berikut beberapa saran: 
1.    Mengetahui  manfaat yang akan didapat, motivasi belajar akan meningkat. Kehendak belajar akan muncul, apabila kita tahu  apa  manfaat yang akan diperoleh dari hal yang dipelajari. Untuk itu, setiap kali akan belajar, ketahui terlebih dahulu apa untungnya mempelajari hal itu. Tanyakan manfaat matakuliah kepada dosen anda.  Atau  buat, ciptakan  sendiri dalam pikiran  Anda hal-hal yang menyenangkan yang akan Anda dapat dari belajar sesuatu.  Misalnya, belajar bahasa, pikirkan manfaat yang akan dapat Anda peroleh
2.   Semangatkan pikiran melalui gerakan, sikap tubuh, dan mimik wajah yang penuh enersi.  Motivasi yang telah muncul, harus diperkuat dengan pikiran yang bersemangat. Untuk itu buatlah aktivitas fisik yang juga bersemangat.  Bagaimana mungkin, pikiran akan bersemangat, bila  Anda duduk loyo, bertopang dagu, bermata sayu. Semangatkan fisik Anda. “pasang” mimik muka Anda menjadi mimik muka orang paling cerdas, duduklah dengan percaya diri, berdirilah  dengan tegap.  
3.     Anda dituntut kreatif, mulailah dari tatanan  kamar belajarAnda.Bersamaan dengan itu ciptakan lingkungan belajar yang membangkitkan gairah. Bila  Anda menyukai, dengarkan musik lembut sambil  belajar, pasang  foto pacar  (atau foto orang tua, atau foto Anda sendiri waktu berhasil mendaki gunung Semeru,)  di meja belajar, buatlah hati Anda bangga dan gembira. Pokoknya,  tatalah ruang belajar Anda  semau Anda. Yang penting Anda makin krasan, gairah dan asyik untuk belajar.  
4.     Terapkanlah pikiran rasional:  bahwa  yang paling berperan, paling bertanggung jawab, paling  mampu untuk merubah kualitas diri, adalah diri sendiri. Anda juga dituntut menjadi seorang yang bersikap positif. Terapkan mulai sekarang. Jangan melihat sesuatu dari segi jeleknya saja, jangan selalu mengeluh, jangan menarik perhatian dengan membuat orang kasihan pada diri Anda. JANGAN.  Mulai berpikir dan bertindak positif. Kegagalan (yang boleh terjadi) adalah sukses yang tertunda. Setiap musibah pasti ada hikmahnya. Setiap pribadi pasti mempunyai sisi yang baik dan bermanfaaat.
5.  Jangan lupa berdoa, Jangan lupa untuk selalu memohon perkenan, bantuan, ijin dalam mencari pengetahuan dan kebijaksanaan  dari Yang Maha Berpengetahuan dan Yang Maha Bijaksana.
6.    Anda dapat menambah macam kegiatan lain, yang mampu memotivasi diri Anda sendiri…….(misalnya berikan hadiah dari anda untuk anda, bila satu kegiatan telah anda lakukan  dengan baik, dll)

Ringkasnya, sukses belajar harus dimulai dari kemauan  untuk  menerapkan ketrampilan-ketrampilan belajar.  Jadi, kembali GABUNGAN  dari mampu dan mau, merupakan pangkal sukses.

Pengertian Saham

 Saham
 Pengertian Saham
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006: 6) “saham (stock atau share) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas”.  Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan.
 Jenis-Jenis Saham
Adapun jenis-jenis saham yang diperdagangkan di Bursa Efek adalah sebagai berikut:
1.      Saham biasa (common stock), jenis saham yang tidak memiliki hak melebihi jenis-jenis saham lainnya. Pemegang saham biasa akan memperoleh keuntungan (dividen) apabila perusahaan memperoleh laba.  Ada beberapa karakteristik dari saham biasa diantaranya :
a.       Saham biasa tidak menjanjikan pendapatan yang bersifat tetap dan pendapatan saham biasa dapat berasal dari penerimaan dividen dan selisih antara harga jual dengan harga beli saham.
b.      Pemilik atau pemegang saham akan memiliki hak untuk ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.
c.       Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo tertentu, dengan demikian emiten tidak mempunyai tanggung jawab untuk membayar kembali harga pembelian saham yang telah diterbitkan.
2.      Saham preferen (preferen stock), adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa kepada pemiliknya, saham preferen mempunyai sifat gabungan antara obligasi (bond) dan saham biasa.  Dibanding saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran lebih dahulu jika terjadi likuidasi, oleh karena itu saham preferen dianggap mempunyai karakteristik.  Beberapa karakteristik dari saham preferen adalah sebagai berikut:
a.       Hak untuk menerima dividen terlebih dahulu.
b.      Hak dividen kumulatif, artinya hak kepada pemegang saham preferen untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya.
c.       Hak preferen pada waktu likuidasi, artinya hak saham preferen untuk mendapatkan terlebih dahulu aktiva perusahaan dibanding saham biasa pada saat terjadi likuidasi.
 Keuntungan Pembelian Saham
Darmadji dan Fakhruddin (2001: 8) mengatakan bahwa pada dasamya ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham yaitu mendapatkan dividen dan capital gain”.  Dividen merupakan bagian keuntungan yang akan dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham apabila bisnis yang dijalankan perusahaan baik dan menghasilkan keuntungan. Capital gain merupakan selisih lebih antara harga saham pada saat dijual dengan saat dibelinya.  Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain.  Selain dividen dan capital gain, keuntungan lain dari pembelian saham adalah dalam hal keringanan perpajakan, hal ini hanya terjadi bila peraturan perpajakan memberikan kemudahan atau keringanan pajak (tax benefit) bagi penerimaan dividen yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

 Risiko Kepemilikan Saham
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001: 10), ada beberapa risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya yaitu tidak mendapatkan dividen dan mengalami capital loss.
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan, dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian.  Jadi, potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
Dalam aktivitas perdagangan saham, pemodal tidak selalu mendapatkan capital gain (keuntungan atas saham yang dijualnya).  Adakalanya pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli.  Apabila pemodal menjual sahamnya dengan harga yang lebih rendah dari harga pada saat membeli maka pemodal tersebut mengalami capital loss.
Disamping risiko diatas, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya, yaitu:
1.      Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi.
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut.  Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek, jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di-delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi dalam pelunasan kewajiban perusahaan.  Artinya, setelah semua asset perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu akan dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru dibagikan kepada para pemegang saham.
2.      Saham di-delist dari bursa.
Risiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan di bursa efek (di-delist).  Suatu saham perusahaan   di-delist dari bursa umumnya adalah karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa efek.
3.      Saham di-suspend
Disamping dua risiko diatas, risiko lain yang dihadapi pemodal adalah jika suatu saham di-suspend atau dihentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan demikian, pemodal tidak dapat menjual saham hingga suspend dicabut. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan.

Hal tersebut dilakukan otoritas bursa misalnya jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham tersebut, untuk kemudian dimintakan konfirmasi kepada perusahaan atau kejelasan informasi lainnya.  Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.