Penelitian mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan telah dilakukan oleh Marpaung (2010) yang melakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh kepemilikan saham, tingakat leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur selama periode 2006 sampai 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh negative sedangkan tingkat leverage berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.
Penelitian lain dilakukan oleh Saputri (2011) yang menguji pengaruh profitabilitas, leverage, size, dan kepemilikan saham publik terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur selama periode 2008 sampai 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur. Secara persial profitabilitas, ukuran perusahan, kepemilikan saham publik yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan hanya leverage yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sandra (2011) merupakan peneliti yang melakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen, tingkat leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen, leverage secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Secara parsial hanya dewan komisaris yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat di bawah ini.
Tabel Penelitian Terdahulu
No.
|
Nama Penelitian
|
Variabel Peneliti
|
Hasil Penelitian
|
1.
|
Marpaung (2010)
|
Variabel Independen: Kepemilikan
saham, tingkat leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan
Variabel dependen: Pengungkapan
sosial
|
Variabel struktur kepemilikan,
profitabilitas,ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh negative
sedangkan tingkat leverage berpengaruh positif terhadap tingkat
pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan
|
2.
|
Ririn Saputri (2011)
|
Variabel
independen:
Profitabilitas, leverage, size, kepemilikan
saham publik
Variabel
dependen:
Pengungkapan tanggung jawab sosial
|
Menunjukkan
profitabilitas, leverage, ukuran
perusahaan dan kepemilikan saham publik secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan
sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur.
Secara
parsial profitabilitas, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan
|
3.
|
Tengku Siti Sandra (2011)
|
Variabel
independen:
Ukuran perusahaan, profitabilitas,
ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen, tingkat leverage
Variabel
dependen:
Pengungkapan sosial
|
Menunjukkan ukuran perusahaan,
profitabilitas, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen, leverage
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan
sosial perusahaan. Secara parsial hanya dewan komisari yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
|
Sumber: Diolah peneliti, 2012
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan penambahan variabel lain, maka dapat dirumuskan bahwa leverage, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan saham manajerial, sruktur kepemilikan saham insstitusional dan struktur kepemilikan saham asing memiliki pengaruh dalam pengungkapan tanggunng jawab sosial. Maka dirumuskan kerangka konseptual sebagai berikut.
Gambar Kerangka
Konseptual
Gambar 2.1 di atas merupakan kerangka konseptual yang merupakan keterangan tentang bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Keterangan yang terdiri dari leverage, ukuran perusahaan struktur kepemilikan saham manajerial, struktur kepemilikan saham institusional, struktur kepemilikan saham asing yang merupakan variabel X, memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial yang merupakan variabel Y. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel X (variabel independen) dengan variabel Y (variabel dependen).
Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, tetapi juga harus memberi manfaat bagi para stakeholder. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan stakeholder perusahaan tersebut (Ghozali dan Chairi, 2007).
Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat leverage (rasio hutang/ekuitas) semakin besar kemungkinan akan melanggar janji kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi oleh karena itu perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah.
Ukuran perusahaan diukur melalui total aktivanya, apabila jumlah aktivanya besar maka perusahaan tersebut termasuk dalam perusahaan besar. Semakin besar perusahaan maka semakin luas pengungkapan sosialnya dan semakin besar perusahaan maka semakin besar tanggung jawab perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang dinyatakan dalam laporan tahunannya.
Struktur kepemilikan saham manajerial, struktur kepemilikan saham institusional, dan struktur kepemilikan saham asing dilihat dari seberapa besar persentase kepemilikan saham dari masing-masing kepemilikan saham. Struktur kepemilikan saham ini juga wajib mengetahui tanggung jawab sosial yang dilakukan suatu perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham oleh manajerial, institusional, dan asing dalam suatu perusahaan, maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya.
Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina dan Mulyani (2007) hipotesis merupakan proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris, dan hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H1 : Karakteristik perusahaan tingkat leverage, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan saham manajerial, struktur kepemilikan saham institusional, dan struktur kepemilikan saham asing secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H2: Karakteristik perusahaan tingkat leverage secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H3: Karakteristik perusahaan ukuran perusahaan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H4: Karakteristik perusahaan struktur kepemilikan saham manajerial secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H5: Karakteristik perusahaan struktur kepemilikan saham institusional secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H6: Karakteristik perusahaan struktur kepemilikan saham asing secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment